November 5, 2025


Mediasiutama, Kukar Perjalanan panjang Bank Sampah Mandiri (BSM) Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, dimulai sejak tahun 2018. Awalnya, langkah kecil yang dilakukan oleh Yayuk Setiahati dan sejumlah warga hanya bertujuan mengurangi tumpukan sampah di lingkungan desa. Namun, siapa sangka, upaya sederhana itu kini berkembang menjadi gerakan sosial yang inspiratif.

BSM Suka Maju berdiri berkat tekad kuat dan semangat pantang menyerah dari Yayuk dan para anggota yang ingin membuktikan bahwa sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai. Meski banyak menghadapi cibiran dan kesulitan pada awal perjalanan, mereka tetap melangkah dengan keyakinan bahwa perubahan lingkungan harus dimulai dari tindakan nyata.

Ketua Bank Sampah Mandiri Suka Maju, Yayuk Setiahati, mengenang masa-masa sulit saat awal merintis kegiatan bank sampah bersama beberapa warga dan anak muda desa.

“Dari tahun 2018 kami berdiri, dan kesuksesan ini tidak terjadi secepat membalik telapak tangan. Kami harus berjuang keras, lari ke sana ke mari untuk mengumpulkan dan menata sistemnya,” ujar Yayuk dengan nada penuh kenangan.

Ia bercerita bahwa tidak semua warga langsung memahami tujuan mereka mendirikan bank sampah. Beberapa bahkan sempat mencibir aktivitas mereka yang dianggap tidak layak karena berkaitan dengan sampah.

“Bahkan, anak-anak yang ikut membantu sering diejek. Ada yang bilang, ‘Ngapain ikut Bu Yayuk jadi pemulung?’ Tapi saya selalu bilang ke mereka, kita harus kuat, harus terus bergerak. Jangan pernah menyerah,” tutur Yayuk sambil tersenyum.

Perlahan, kerja keras dan konsistensi mereka mulai membuahkan hasil. Masyarakat mulai memahami bahwa kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan bukan pekerjaan rendah, melainkan upaya penting dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Menurut Yayuk, keberhasilan yang dicapai Bank Sampah Suka Maju hingga saat ini tidak terlepas dari semangat kebersamaan para anggota dan dukungan dari berbagai pihak. Ia menyebutkan bahwa selain dukungan dari masyarakat, ada pula peran besar dari beberapa perusahaan yang turut memberikan bantuan.

“Alhamdulillah, kami disupport oleh empat perusahaan di sekitar sini. Mereka memberikan bantuan dan dukungan moral agar kegiatan kami terus berjalan,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan BSM Suka Maju merupakan hasil gotong royong dan kerja keras banyak pihak yang percaya bahwa pengelolaan sampah bisa menjadi gerakan sosial yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kalau tidak ada kebersamaan, mustahil kami bisa sampai di titik ini. Semua ini hasil kerja bareng antara masyarakat, pemerintah desa, dan perusahaan yang peduli,” katanya dengan penuh rasa syukur.

Kini, Bank Sampah Mandiri Suka Maju tidak hanya menjadi tempat pengumpulan dan pengolahan sampah, tetapi juga pusat edukasi lingkungan bagi warga sekitar. Banyak warga yang datang untuk belajar bagaimana mengelola sampah dengan baik dan menjadikannya produk bernilai jual.

Semangat dan keteguhan Yayuk Setiahati menjadi contoh nyata bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dari yang semula dianggap pekerjaan “pemulung”, kini BSM Suka Maju menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian lingkungan di Desa Suka Maju, sekaligus bukti bahwa kerja keras dan niat baik akan selalu menemukan hasil terbaik.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *