November 5, 2025


Mediasiutama, TENGGARONG SEBERANG – Upaya pengelolaan sampah di Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, kini telah berkembang menjadi kegiatan produktif yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi. Bank Sampah Mandiri (BSM) desa tersebut berhasil memanfaatkan limbah plastik menjadi paving block berkualitas yang kini mulai banyak diminati masyarakat.

Kegiatan produksi paving block ini dilakukan secara rutin oleh anggota BSM dengan memanfaatkan seluruh jenis plastik yang bisa dilebur. Dari aktivitas sederhana mengumpulkan sampah, kini masyarakat setempat mampu menghasilkan produk ramah lingkungan dengan daya jual tinggi.

Ketua Bank Sampah Mandiri Suka Maju, Yayuk Setiahati, menjelaskan bahwa setiap kali proses produksi dilakukan, pihaknya mampu menghasilkan hingga ratusan paving block dengan kualitas yang terjamin kekuatannya.

“Sekali produksi, kami bisa menghasilkan 100 sampai 200 paving block,” ujar Yayuk saat ditemui di lokasi kegiatan, belum lama ini.

Ia menyebutkan, setiap unit paving block dijual seharga Rp7.000. Harga tersebut memang sedikit lebih tinggi dibandingkan paving block berbahan semen, namun kualitasnya jauh lebih kuat dan tahan lama karena material plastik yang digunakan padat dan sulit pecah.

“Paving dari plastik ini jauh lebih awet. Kami berani memberikan garansi seumur hidup karena bahan plastik yang dilebur itu sangat kuat dan tidak mudah rusak,” jelasnya.

Dalam sepekan, BSM Suka Maju bisa mengumpulkan sekitar 400 kilogram sampah plastik dari nasabahnya yang kini berjumlah 365 orang. Sampah-sampah tersebut kemudian dipilah dan diolah untuk dijadikan bahan dasar paving block.

“Kami punya jadwal penjemputan sampah satu minggu sekali di setiap desa. Hasilnya sekitar 400 kilogram plastik yang bisa langsung kami olah,” ungkap Yayuk.

Proses pembuatan paving block dilakukan dengan mencampurkan berbagai jenis plastik yang dilebur menjadi satu kesatuan padat sebelum dicetak. Tahap pembentukan dilakukan secara manual oleh anggota BSM yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dan pemuda desa.

“Jenis plastik yang kami gunakan beragam. Kami tidak perlu memilah terlalu ketat, karena semua bisa dilebur selama tidak tercampur bahan berbahaya,” tuturnya.

Harga bahan baku plastik yang fluktuatif menjadi tantangan tersendiri dalam menentukan biaya produksi. Yayuk menyebutkan, harga plastik dari bank sampah induk selalu berubah-ubah mengikuti kondisi pasar, sehingga perhitungan biaya produksi pun tidak selalu tetap.

“Harga plastik bisa naik turun, jadi cost produksi kami juga ikut menyesuaikan. Tapi alhamdulillah, hasil penjualan tetap memberikan keuntungan yang bisa kami putar untuk kegiatan berikutnya,” ucapnya.

Meski tidak menyebutkan secara rinci jumlah keuntungan yang diperoleh, Yayuk memastikan bahwa kegiatan produksi paving block ini telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi kelompoknya dan masyarakat sekitar.

“Kalau soal profit, nanti bisa langsung lihat di workshop kami. Yang pasti, kegiatan ini sudah menambah penghasilan bagi warga dan membuka peluang usaha baru di desa,” tambahnya dengan senyum.

Selain dijual untuk kebutuhan umum, paving block hasil olahan BSM juga telah digunakan untuk proyek lingkungan di sekitar desa, seperti pembuatan halaman dan jalan gang. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk nyata pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular yang tengah digencarkan di Kutai Kartanegara.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sampah bisa jadi peluang. Dari sampah yang dulunya tak bernilai, kini bisa jadi produk yang bermanfaat dan menghasilkan uang,” tegas Yayuk.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, Bank Sampah Mandiri Suka Maju kini tak hanya dikenal sebagai tempat menabung sampah, tetapi juga sebagai pelopor inovasi pengolahan limbah plastik di tingkat desa.

Melalui kegiatan produksi paving block ini, mereka berhasil membuktikan bahwa solusi lingkungan dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *