
Mediasiutama, TENGGARONG SEBERANG – Upaya pengelolaan limbah plastik yang dilakukan Bank Sampah Mandiri (BSM) Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara yang turut memberikan bantuan alat pengolahan sampah.
Bantuan tersebut menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah daerah terhadap pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Melalui dukungan tersebut, BSM Suka Maju kini semakin mampu mengolah limbah plastik menjadi produk bernilai guna seperti paving block dan bahan kerajinan.
Ketua Bank Sampah Mandiri Suka Maju, Yayuk Setiahati, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian pemerintah daerah yang telah membantu dalam bentuk peralatan pendukung kegiatan. Menurutnya, bantuan tersebut sangat membantu dalam mempercepat proses pengolahan sampah di unit bank sampah yang ia kelola.
“Alhamdulillah, Mas. Kami bersyukur karena dari DLHK Kabupaten Kutai Kartanegara kami dibantu mesin pencacah dan alat press. Ini bentuk perhatian yang besar dari pemerintah terhadap pengelolaan sampah di tingkat desa,” ujar Yayuk saat ditemui, Kamis (23/10/2025).
Yayuk menjelaskan bahwa selain bantuan alat, DLHK juga secara aktif membantu mempromosikan BSM Suka Maju agar menjadi percontohan bagi desa lain dalam mengelola sampah plastik. Ia mengaku sangat terbuka untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat yang ingin belajar tentang sistem pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Hari ini beliau dari DLHK juga kembali datang mempromosikan kami untuk berbagi ilmu kepada semua pihak yang hadir dalam kegiatan penanganan sampah plastik,” tambahnya.
Selain mendapat dukungan dari pemerintah daerah, BSM Suka Maju juga menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak swasta dan lembaga pendidikan. Kolaborasi ini dilakukan untuk memperluas dampak positif gerakan peduli lingkungan dan memperkuat sistem pengelolaan sampah dari sumbernya.
“Kami juga bermitra dengan beberapa perusahaan, baik perusahaan batubara maupun perkebunan. Selain itu, kami punya kerja sama dengan sekolah-sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga MTS,” terang Yayuk.
Kerja sama dengan sekolah dilakukan dalam bentuk edukasi dan penyaluran sampah anorganik yang dikumpulkan siswa. Program ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan serta mengelola sampah dengan bijak.
“Anak-anak sekolah kami ajak menabung sampah. Mereka belajar memilah sampah dan menyetorkan ke kami secara rutin. Dengan cara itu, mereka tidak hanya menjaga kebersihan tetapi juga bisa membantu lingkungan,” jelasnya.
Menurut Yayuk, sinergi antara masyarakat, sekolah, perusahaan, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ia menilai bahwa program bank sampah di tingkat desa bisa berjalan maksimal jika semua pihak berkomitmen untuk terlibat aktif.
“Kami sangat berharap semua pihak terus mendukung program ini, karena dengan pengelolaan yang baik, sampah bisa menjadi sumber manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Keberadaan BSM Suka Maju saat ini bukan hanya memberi dampak terhadap kebersihan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar. Sampah yang semula menjadi beban kini berubah menjadi bahan produksi bernilai tinggi, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama berbagai pihak, BSM Suka Maju perlahan menjelma menjadi contoh inspiratif bagaimana masyarakat bisa mandiri dalam mengatasi persoalan sampah melalui inovasi dan kebersamaan.
Adv/DLHK kukar

