November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Dharma Wanita Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berinovasi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu langkah unik yang mereka lakukan adalah menggunakan daun pisang sebagai media tanam alami pengganti polibag dalam proses pembibitan tanaman.

Pemanfaatan daun pisang ini tidak hanya praktis dan mudah didapat, tetapi juga menjadi solusi ramah lingkungan yang mampu menjaga keseimbangan alam. Daun pisang dapat terurai secara alami dan bahkan menyuburkan tanah setelah ditanam bersama bibit tanaman.

Ketua Dharma Wanita DLHK Kukar, Eka Yuyun Slamet Hadiraharjo, mengatakan penggunaan daun pisang sebagai media pembibitan merupakan bagian dari upaya mengurangi limbah plastik yang biasanya dihasilkan dari penggunaan polibag.

“Daun pisang itu kami gunakan untuk menyemai bibit sebelum dipindahkan ke pot dari botol bekas. Setelah ditanam, daun akan hancur sendiri dan menjadi pupuk alami,” ujarnya di Kantor DLHK Kukar, Senin (27/10/2025).

Ia menambahkan, cara ini terbukti efektif karena selain ramah lingkungan, daun pisang juga mengandung unsur organik yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

“Pemakaian daun pisang bukan hanya praktis, tapi juga membantu menjaga keseimbangan alam karena mudah terurai dan menyuburkan tanah,” jelasnya dengan semangat.

Proses pembibitan menggunakan daun pisang dilakukan selama dua minggu hingga bibit tumbuh kuat. Setelah itu, tanaman dipindahkan ke pot plastik hasil daur ulang dari botol bekas. Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan penghijauan di lingkungan kantor DLHK Kukar yang dilakukan secara gotong royong oleh anggota Dharma Wanita.

Selain menanam tanaman hias, mereka juga membudidayakan berbagai jenis sayuran dan tanaman obat keluarga. Kebun mini di sekitar kantor dimanfaatkan sebagai ruang hijau yang memberikan manfaat bagi karyawan maupun masyarakat sekitar.

“Kami ingin menjadikan lahan kosong di sekitar kantor, khususnya di dekat pos satpam, sebagai taman hijau yang produktif,” tutur Eka.

Ia menegaskan, kegiatan sederhana ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa menjaga lingkungan dapat dimulai dari langkah kecil dan murah, seperti mengganti bahan plastik dengan bahan alami.

“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang bisa berkontribusi untuk lingkungan, cukup dengan mengubah kebiasaan kecil dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya penuh harap.

Melalui gerakan ini, Dharma Wanita DLHK Kukar tidak hanya mengajarkan kreativitas dalam berkebun, tetapi juga menanamkan nilai penting tentang keberlanjutan ekosistem. Penggunaan daun pisang sebagai media tanam alami menjadi contoh nyata bahwa solusi menjaga bumi bisa berasal dari bahan-bahan sederhana yang tersedia di sekitar kita.

Upaya ini sejalan dengan misi DLHK Kukar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Dengan inovasi hijau tersebut, Dharma Wanita DLHK Kukar berharap mampu menumbuhkan budaya baru yang lebih peduli terhadap alam dan generasi masa depan.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *