November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Kesadaran masyarakat terhadap bahaya sampah plastik terus ditumbuhkan di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong. Melalui berbagai kegiatan edukatif, pihak kelurahan berupaya menanamkan kebiasaan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, terutama sejak usia dini di lingkungan sekolah.

Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, mengatakan persoalan sampah plastik bukan hal sepele karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan dapat mengancam ekosistem. Oleh karena itu, edukasi lingkungan harus dimulai dari hal paling dasar, yakni membangun kesadaran sejak anak-anak.

“Kami berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan masyarakat bahwa sampah plastik adalah masalah bersama yang harus segera ditangani. Kesadaran untuk mengurangi penggunaan plastik perlu ditanamkan sejak dini, termasuk di lingkungan sekolah,” ujarnya belum lama ini.

Tri Joko menjelaskan, pihaknya kini menggandeng sekolah-sekolah di wilayah Maluhu untuk menerapkan kebiasaan ramah lingkungan, seperti membawa tumbler sendiri, menggunakan wadah makan yang dapat digunakan kembali, serta melarang penggunaan kantong plastik di kantin. Langkah kecil ini diyakini mampu membentuk perilaku baru yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

“Anak-anak perlu diberikan contoh nyata. Kalau sejak sekolah mereka terbiasa tidak menggunakan plastik sekali pakai, kebiasaan itu akan terbawa hingga dewasa,” tuturnya.

Ia juga menilai, membangun kesadaran lingkungan tidak bisa hanya dilakukan melalui imbauan, melainkan harus disertai keteladanan dari orang tua dan masyarakat sekitar. Gerakan peduli lingkungan di Maluhu pun diarahkan menjadi bagian dari rutinitas, bukan sekadar kegiatan seremonial.

“Gerakan ini harus menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan hanya dilakukan saat peringatan tertentu. Lingkungan bersih adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Selain fokus pada edukasi anak-anak, Kelurahan Maluhu juga menggandeng pelaku usaha untuk mengurangi penggunaan plastik. Sejumlah toko kini didorong menyediakan opsi ramah lingkungan, seperti penggunaan tas kain atau wadah belanja dari bahan yang bisa dipakai ulang.

“Kami berupaya agar masyarakat terbiasa membawa tas belanja sendiri dan mengurangi ketergantungan pada kantong plastik,” jelasnya.

Tri Joko optimistis, perubahan besar dalam menjaga lingkungan akan dimulai dari tindakan kecil yang dilakukan secara berkelanjutan. Menurutnya, kesadaran individu merupakan kunci utama untuk mengatasi persoalan sampah plastik yang terus meningkat di berbagai wilayah.

“Hal-hal sederhana seperti membawa botol minum sendiri atau mengurangi penggunaan kantong plastik adalah langkah awal yang bisa kita lakukan bersama,” ucapnya dengan semangat.

Ia berharap, kebiasaan baik yang ditanamkan melalui kegiatan edukatif di sekolah dan masyarakat dapat menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan.

“Mudah-mudahan kebiasaan baik yang kita tanamkan sejak dini ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah plastik,” pungkasnya.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *