
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Upaya pengelolaan sampah di Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, masih menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Salah satu kendala utama yang kini dirasakan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Sumber Rejeki adalah minimnya armada operasional untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Lurah Loa Tebu, Rahimudin, menjelaskan bahwa hingga saat ini TPS 3R Sumber Rejeki hanya memiliki satu unit motor viar roda tiga. Kendaraan tersebut menjadi satu-satunya andalan untuk mengangkut sampah, memindahkan hasil olahan, hingga mengirim pasokan kayu bakar ke insenerator yang digunakan membakar residu non-daur ulang.
“Kami hanya mengandalkan satu unit motor viar untuk seluruh kegiatan, mulai dari angkut sampah sampai kirim kayu bakar. Kalau armada ini rusak, otomatis semua kegiatan ikut terhambat,” ungkap Rahimudin belum lama ini.
Ia menuturkan, kondisi ini membuat aktivitas pengangkutan menjadi kurang efisien, terutama saat harus menjangkau wilayah yang berjarak cukup jauh dari TPS. Kapasitas muatan motor viar yang terbatas juga membuat petugas harus bolak-balik dalam satu hari agar seluruh sampah bisa terangkut dengan baik.
“Kalau kami memiliki armada yang lebih besar, tentu pekerjaan akan jauh lebih mudah. Pengangkutan bisa dilakukan lebih cepat dan jumlah kayu bakar yang dibawa pun bisa lebih banyak,” ujarnya dengan nada berharap.
Menurutnya, kebutuhan kayu bakar untuk menjaga kinerja insenerator terbilang tinggi setiap hari. Bila pasokan kayu terhambat, proses pembakaran residu otomatis ikut terganggu. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan sampah di lokasi TPS dan memperlambat siklus pengelolaan yang seharusnya berjalan rutin.
Rahimudin menjelaskan, kendaraan tambahan bukan hanya diperlukan untuk memperlancar proses pembakaran residu, tetapi juga bisa dimanfaatkan bagi kegiatan lingkungan lainnya. Armada tersebut, kata dia, dapat digunakan untuk mendukung kegiatan bank sampah, pengangkutan hasil daur ulang, serta membantu kebersihan di kawasan permukiman warga.
Ia menilai dukungan pemerintah daerah, khususnya dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kutai Kartanegara, sangat dibutuhkan untuk menambah fasilitas operasional TPS 3R Sumber Rejeki. Bantuan berupa kendaraan pengangkut yang lebih besar akan sangat membantu petugas di lapangan menjalankan tugas dengan lebih efektif.
“Bantuan armada tambahan akan memberi dampak besar bagi kelancaran kegiatan. Kami bisa bergerak lebih cepat dan menjangkau lebih banyak area,” tutur Rahimudin.
Dengan keterbatasan yang ada, para pengelola TPS 3R Sumber Rejeki tetap berkomitmen melaksanakan pengelolaan sampah secara mandiri. Mereka berharap dukungan pemerintah segera hadir agar upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan di Loa Tebu dapat terwujud lebih optimal.
Adv/DLHK kukar

