December 1, 2024

Mediasiutama.com, Tenggarong – Dengan semangat yang tak pernah padam, Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, kembali menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan. Tahun ini, desa yang telah mendapatkan pengakuan sebagai desa wisata, berupaya untuk kembali meraih penghargaan Kalpataru, sebuah penghargaan yang telah mereka raih pada tahun 2022.

Alimin, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, mengungkapkan bahwa desa ini telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam konservasi lingkungan. “Kami telah mendokumentasikan semua kegiatan konservasi yang kami lakukan,” ujar Alimin pada Sabtu (13/4/2024).

Pemdes Pela telah berkomitmen untuk mengawasi ilegal fishing dan mencegah pencemaran lingkungan di Sungai Mahakam sejak tahun 2018. Mereka telah menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) yang bertujuan untuk melindungi habitat pesut Mahakam dan menjaga kebersihan sungai.

“Ini adalah langkah kami untuk terus menjaga lingkungan,” terangnya.

Namun, ada kekhawatiran terkait dengan lambatnya proses penyelesaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kawasan Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam. Raperda yang telah dirancang sejak tahun 2022 ini diharapkan dapat segera diselesaikan untuk memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat terhadap upaya konservasi.

“Kami telah mengkampanyekan Perda Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam sejak tahun 2020,” kata Alimin.

Pesut Mahakam, mamalia air tawar endemik Sungai Mahakam, merupakan daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Pela. Oleh karena itu, keberhasilan dalam konservasi pesut Mahakam tidak hanya penting bagi kelestarian spesies ini, tetapi juga untuk meningkatkan potensi wisata desa.

“Kami berharap prosesnya dapat dipercepat, mengingat jumlah pesut Mahakam yang hanya tersisa sekitar 70 ekor di alam bebas,” tuturnya.

Pemdes Pela telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengeluarkan Perdes yang membatasi penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan pada tahun 2018. Kesadaran masyarakat setempat untuk menjadikan Sungai Pela dan Desa Pela sebagai

kawasan konservasi pesut Mahakam adalah langkah maju yang signifikan.

“Jika wilayah ini menjadi kawasan konservasi, kita tidak hanya menyelamatkan pesut Mahakam dari kepunahan, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata,” tegas Alimin.

Dengan upaya yang berkelanjutan dan dukungan dari berbagai pihak, Desa Pela berpotensi menjadi model bagi desa-desa lain dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Kini, mata tertuju pada Desa Pela, menantikan kabar baik terkait penghargaan Kalpataru dan realisasi Perda Konservasi Perairan Habitat Pesut Mahakam yang telah lama dinantikan.

Dengan semangat dan dedikasi yang kuat, Desa Pela bergerak maju, membawa harapan baru bagi konservasi lingkungan di Indonesia. Dengan langkah nyata ini, Desa Pela tidak hanya berharap untuk memenangkan penghargaan, tetapi juga untuk menginspirasi perubahan positif di seluruh negeri.

(Adv/Diskominfo Kukar)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *