April 19, 2025


Mediasiutama, Kukar – Pemerintah Desa (Pemdes) Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berinovasi dalam meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Salah satu program unggulan yang kini tengah dijalankan adalah “Satu Rumah Satu Bioflok” yang dikombinasikan dengan pengembangan pertanian buah-buahan di pekarangan rumah warga.

Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui sektor perikanan dan pertanian. Setiap rumah didorong untuk memiliki kolam bioflok guna budidaya ikan serta menanam minimal satu pohon buah, seperti jambu kristal, mangga, atau kelengkeng.

Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal. Menurutnya, dengan adanya bioflok dan pertanian buah, warga tidak hanya memperoleh sumber pangan tambahan tetapi juga berpotensi mendapatkan pemasukan dari hasil panen.

“Kami ingin setiap rumah memiliki kolam bioflok untuk budidaya ikan dan menanam pohon buah. Ini bukan sekadar program, tetapi strategi jangka panjang untuk mewujudkan ketahanan pangan di tingkat keluarga,” ujar Hendra pada (9/3/2025).

Sebagai tahap awal, proyek percontohan telah diterapkan di salah satu Rukun Tetangga (RT) dengan menggunakan polybag sebagai media tanam. Ke depan, program ini akan diperluas ke seluruh 11 RT di Desa Segihan dengan pendampingan serta pelatihan khusus bagi warga agar dapat mengelola bioflok dan pertanian secara berkelanjutan.

Untuk mendukung keberhasilan program ini, Pemdes Segihan mengalokasikan 20% dari Dana Desa untuk pengadaan bibit ikan, pakan, pupuk, serta kebutuhan lainnya. Selain itu, Pemdes juga akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar hasil panen ikan dan buah dapat terkoordinasi dengan baik dalam proses pemasaran.

“Dengan adanya BUMDes, kami memastikan hasil panen dapat dikelola dan dipasarkan secara kolektif. Harapannya, keuntungan yang diperoleh warga bisa lebih maksimal,” tambah Hendra.

Saat ini, BUMDes Desa Segihan telah menunjukkan kinerja yang baik dalam mengelola perekonomian desa. Pendapatan Asli Desa (PAD) yang dihasilkan dari unit usaha BUMDes mencapai sekitar Rp 6 juta per tahun setelah dikurangi biaya operasional. Dengan adanya program ini, diharapkan PAD dapat meningkat dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat.

Hendra optimistis bahwa program “Satu Rumah Satu Bioflok” serta pertanian buah dapat meningkatkan kesejahteraan warga secara signifikan. Ia berharap masyarakat dapat aktif berpartisipasi dan menjaga keberlangsungan program ini agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

“Jika program ini berjalan dengan baik, Desa Segihan dapat menjadi contoh desa mandiri yang mampu mengelola sumber dayanya secara optimal,” tutup Hendra.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *