Mediasiutama, Kukar – Aroma persaingan mulai terasa di Kecamatan Anggana. Pemerintah kecamatan menggelar seleksi terbuka untuk mencari pahlawan-pahlawan muda yang akan berlaga di Piala Askab PSSI KUKAR U-20 tahun 2025.
Lapangan Sepak Bola Kutai Lama menjadi saksi semangat puluhan pemuda dari berbagai desa yang datang dengan satu tujuan: mengamankan posisi di tim utama Anggana. Seleksi ini menjadi langkah awal pembentukan tim sepak bola yang tak hanya kuat, tapi juga membanggakan.
Seleksi yang digelar pada Sabtu (6/4/2024) ini diwarnai antusiasme tinggi dari para peserta. Mereka menjalani serangkaian uji teknik, strategi permainan, serta ketahanan fisik dengan penuh semangat.
Kasi Kesra Kecamatan Anggana, Wahyu Eka Trisnawan, hadir langsung menyaksikan proses seleksi dari pinggir lapangan. Ia menyampaikan kebanggaannya atas dedikasi para peserta.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme para pemuda yang hadir mengikuti seleksi,” ujar Wahyu, Sabtu (6/4/2024).
Ia menegaskan, tim yang diharapkan lahir dari seleksi ini bukan hanya yang terbaik secara teknik, tetapi juga secara mental dan semangat.
“Kita tidak hanya mencari yang jago mengolah bola, tapi juga punya semangat dan dedikasi tinggi,” ucapnya.
Wahyu menambahkan bahwa pembentukan tim harus melalui proses panjang dan konsisten, dimulai dari seleksi yang ketat dan latihan berkelanjutan.
“Tim yang solid lahir dari proses panjang. Semoga hasil seleksi ini membawa Anggana melaju jauh,” katanya optimis.
Piala Askab PSSI KUKAR U-20 tahun 2025 akan menjadi ajang prestisius antarkecamatan. Anggana berada di Zona 4 bersama dua rival kuat: Kecamatan Marang Kayu dan Muara Badak.
Ketiga kecamatan ini dikenal memiliki kekuatan lokal yang solid. Namun, Wahyu tetap yakin jika Anggana serius mempersiapkan diri, peluang untuk bersaing sangat terbuka.
“Zona 4 bukan grup mudah. Tapi saya yakin jika kita persiapkan tim dengan serius, peluang tetap terbuka,” ujarnya meyakinkan.
Ia juga menekankan bahwa pembinaan sepak bola merupakan salah satu cara terbaik membentuk karakter generasi muda yang tangguh dan bertanggung jawab.
“Olahraga bukan hanya soal menang atau kalah, tapi juga pembentukan karakter anak muda,” lanjut Wahyu.
Seleksi berlangsung ketat namun penuh semangat. Para peserta tampak ingin membuktikan bahwa mereka pantas masuk ke dalam barisan pemain utama.
Rafi, salah satu peserta dari Desa Sungai Meriam, mengungkapkan rasa bangganya bisa ikut dalam seleksi ini. Baginya, ini adalah langkah penting untuk meraih mimpi di dunia sepak bola.
“Saya ikut seleksi ini karena ingin mengharumkan nama kampung saya,” ucap Rafi dengan penuh semangat.
Ia melihat kesempatan tampil di turnamen besar sebagai momen berharga yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Kapan lagi bisa main di turnamen besar mewakili kecamatan sendiri?” katanya mantap.
Panitia seleksi menyampaikan bahwa proses penilaian dilakukan secara objektif dan transparan. Pemain yang lolos akan menjalani tahap pemusatan latihan sebelum tim final ditentukan.
Seleksi terbuka ini juga jadi momentum untuk menjaring pelatih-pelatih lokal yang akan membimbing tim ke arah yang lebih profesional. Diharapkan, kolaborasi ini mampu menghasilkan tim yang solid dan kompetitif.
Masyarakat sekitar pun ikut menyambut baik kegiatan ini. Kehadiran penonton di lapangan menjadi bukti bahwa semangat sepak bola masih sangat hidup di tengah-tengah warga Anggana.
Dalam beberapa bulan ke depan, peserta terpilih akan menjalani latihan rutin dan laga uji coba. Program pembinaan ini dirancang agar tim benar-benar siap menghadapi persaingan ketat di turnamen.
Pemerintah kecamatan berkomitmen penuh mendukung kegiatan ini. Tak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai investasi sosial untuk generasi muda yang sehat dan berprestasi.
Dengan seleksi ini, Anggana tidak hanya membangun tim. Mereka membangun mimpi, harapan, dan masa depan sepak bola lokal dari titik nol. Dari semangat di Lapangan Kutai Lama, mungkin saja lahir sang juara yang akan membawa Anggana ke puncak kejayaan.
Adv/Diskominfo Kukar
