June 19, 2025


Mediasiutama, Kukar – Upaya membentuk karakter pelajar yang berakar kuat pada budaya lokal terus digencarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara. Salah satunya lewat ajang Grand Final Sadi Sengkaka 2025 yang berlangsung meriah di Taman Tanjong, Tenggarong, pada Sabtu malam (24/5/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar ajang pertunjukan seni, melainkan menjadi media strategis dalam membangun kecintaan generasi muda terhadap warisan budaya daerah.

Sebanyak 12 finalis yang berhasil lolos seleksi ketat tampil membanggakan sebagai representasi pelajar Kukar yang memiliki pemahaman budaya dan karakter kuat. Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrillian Noor, menegaskan pentingnya integrasi pendidikan karakter melalui jalur budaya.

“Kami ingin karakter pelajar tidak hanya dibentuk lewat akademik, tapi juga lewat pemahaman budaya yang hidup di tengah masyarakat,” ujar Thauhid usai acara.

Ia menambahkan bahwa proses seleksi dan pembinaan para finalis dilakukan secara intensif. Peserta tidak hanya dilatih tampil di atas panggung, melainkan juga dibekali pemahaman mendalam tentang nilai-nilai budaya.

“Anak-anak ini kami ajari tentang etika, kemampuan berbicara di depan umum, hingga bagaimana membawa narasi budaya dengan baik,” jelasnya.

Dalam puncak acara ini, dua peserta terpilih sebagai Duta Budaya 2025. Mereka akan menjalankan peran penting sebagai wajah budaya Kukar di berbagai forum, baik tingkat daerah maupun provinsi.

“Duta Budaya ini nantinya akan kami libatkan dalam banyak kegiatan, mulai dari acara resmi hingga edukasi budaya di sekolah-sekolah,” ujar Thauhid.

Disdikbud Kukar juga memberi ruang bagi para alumni Duta Budaya untuk tetap aktif di berbagai kegiatan kebudayaan, meskipun masa tugas mereka telah usai.

“Kami bangga karena banyak dari mereka yang tetap berkontribusi memperkenalkan budaya Kukar secara sukarela, bahkan ke luar daerah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Thauhid mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), sekolah, dan komunitas budaya untuk memberikan ruang bagi peran aktif para Duta Budaya.

“Dengan melibatkan mereka, upaya pelestarian budaya bisa lebih dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda,” katanya.

Ke depan, Disdikbud Kukar berkomitmen memperkuat pendekatan budaya dalam dunia pendidikan. Program seperti Sadi Sengkaka akan terus dikembangkan sebagai salah satu strategi melestarikan identitas daerah di tengah arus globalisasi.

“Kalau tidak kita tanamkan dari sekarang lewat pendidikan, tradisi lokal bisa tergeser. Ini yang ingin kami cegah,” pungkas Thauhid.

Lewat penguatan karakter berbasis budaya ini, diharapkan para pelajar Kukar tumbuh menjadi generasi yang tak hanya cerdas, tetapi juga berkepribadian kuat dan mencintai budaya leluhurnya.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *