June 8, 2025

Mediasiutama.com, Kukar – Agama bukanlah penghalang untuk toleransi antar umat beragama, melainkan fondasi bagi kerukunan dan kedamaian. Toleransi beragama adalah sikap menghormati dan menghargai keyakinan agama lain tanpa memaksakan keyakinan sendiri. Apalagi sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang menuntut kita untuk beragam dan hidup damai bersama.

Hal itulah yang diperlihatkan oleh IPTU I Wayan Edi Surya Puryana. Perwira muda yang sekarang menjabat sebagai Kapolsek Muara Jawa di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) ini langsung ikut serta saat perayaan Hari Raya Idul Adha pada Jumat (6/6/2025) kemarin. Ia ingin memperlihatkan bahwa perbedaan agama bukan penghalang untuk saling bersilaturahmi antar umat beragama.

“Ini bukan pertama kali saya ikut serta dalam perayaan Idul Adha. Sebelumnya saya juga ikut berbagi daging kurban saat bertugas di Polres Kukar. Dan sekarang, sebagai bentuk toleransi beragama, saya ingin ikut serta kembali berbagi daging kurban di Kecamatan Muara Jawa, tempat saya bertugas,” ungkap Wayan kepada awak media.

Seperti diketahui, Idul Adha dalam ajaran Islam adalah hari besar yang mengajarkan tentang makna ketulusan dan pengorbanan, sebagaimana yang diperlihatkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS, kisah yang sarat akan keteguhan hati, keimanan yang sempurna, dan keikhlasan yang luar biasa. Bahkan terang Wayan, dalam ajaran agama Hindu, berkurban hewan juga ada. “Namanya Panca Yadnya,” ucapnya.

Panca Yadnya adalah lima jenis persembahan suci dalam ajaran Hindu yang harus dilakukan sebagai bentuk realisasi kewajiban manusia terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Persembahan-persembahan ini mencakup Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, dan Bhuta Yadnya, yang masing-masing ditujukan kepada dewa, leluhur, para rsi, manusia, dan makhluk halus.

1. Dewa Yadnya:

Persembahan suci yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Contohnya, upacara piodalan atau upacara perayaan hari suci di pura.

2. Pitra Yadnya:

Persembahan suci yang ditujukan kepada leluhur atau para roh yang telah meninggal. Contohnya, upacara ngaben atau upacara perayaan untuk menghormati para leluhur.

3. Rsi Yadnya:

Persembahan suci yang ditujukan kepada para rsi atau tokoh-tokoh suci, guru, atau mereka yang memiliki pengetahuan tinggi. Contohnya, upacara diksa (pembersihan) atau upacara untuk menghormati guru.

4. Manusa Yadnya:

Persembahan suci yang ditujukan kepada sesama manusia, untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia. Contohnya, upacara pernikahan, upacara pembukaan tempat usaha, atau upacara sosial lainnya.

5. Bhuta Yadnya:

Persembahan suci yang ditujukan kepada bhuta atau makhluk halus, sebagai bentuk penghormatan dan menjaga keseimbangan alam. Contohnya, upacara ngurip atau upacara untuk menghormati makhluk halus di sekitar.

Tujuan Panca Yadnya diantaranya, bentuk pengabdian dan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, manifestasi dari Tri Rna (tiga hutang hidup) yang harus dibayar oleh manusia, menciptakan harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam semesta, dan membantu manusia untuk mendapatkan kedamaian, kesejahteraan, dan keselamatan hidup.

Sama halnya dalam ajaran Islam. Idul Adha merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT dan mengajarkan tentang pentingnya pengorbanan dan ketaatan tanpa syarat kepada Allah. Idul Adha juga merupakan momen untuk beribadah kurban, yang memiliki tujuan utama mendekatkan diri kepada Allah, berbagi dengan sesama, dan memperkuat rasa solidaritas antar umat muslim.

Dan dalam Panca Yadnya juga sama. Yakni bentuk kewajiban yang harus dilaksanakan untuk menjaga hubungan baik antara manusia dengan Tuhan, leluhur, alam, dan sesama manusia. Panca Yadnya juga merupakan wujud syukur dan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas karunia hidup ini.

Kemudian, dalam Panca Yadnya, berkurban hewan (Bhuta Yadnya) biasanya menggunakan hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau. Namun ada juga babi dan ungags. Sehingga jenis hewan yang digunakan juga bisa bervariasi tergantung pada jenis upacara yadnya dan makna yang ingin disampaikan.

Jadi ucap Wayan, inilah indahnya ajaran agama masing-masing dan ada kemiripan. Karena apa yang diajarkan dalam agamanya tak jauh dengan apa yang dilakukan oleh umat Islam. Dan pada Idul Adha ini, dirinya bersama jajaran Polsek Muara Jawa melakukan pemotongan hewan kurban sebanyak 1 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

“Hewan kurban ini merupakan bantuan dari Perusahaan dan anggota Polsek Muara Jawa. Dan daging kurban ini kami bagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan,” tuturnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *