Mediasiutama.com, Tenggarong – Tambak Karang sejak masa kerajaan Kutai sudah menjadi salah satu bentuk seni yang lekat dengan lingkungan Keraton. Bukan sekadar hiasan, Tambak Karang memiliki makna filosofis mendalam tentang keteraturan, keindahan, dan ikatan spiritual masyarakat dengan istana.
Menurut keterangan budayawan lokal, pengolahan Tambak Karang biasanya dilakukan oleh orang-orang tertentu yang ditunjuk, baik dari kerabat keraton maupun masyarakat yang dipercaya memiliki kemampuan seni tersebut. Artinya, tradisi ini tidak hanya eksklusif untuk lingkungan keraton, melainkan juga melibatkan masyarakat luas yang memahami makna simboliknya.
“Tambak Karang itu bukan sekadar seni rupa, tetapi simbol harmoni antara keraton, rakyat, dan alam sekitar,” jelas salah satu narasumber budaya.
Hingga kini, Tambak Karang tetap menjadi bagian penting dalam rangkaian acara adat Kesultanan Kutai Kartanegara, sekaligus menjadi identitas seni yang memperkuat jati diri masyarakat Kutai di tengah arus modernisasi. (Yuliana W)
