
Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Taufik, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah sejak rumah tangga untuk mencegah TPA Bekotok kelebihan kapasitas. TPA yang telah beroperasi selama 34 tahun itu kini menampung rata-rata 85 ton sampah setiap hari, mendekati batas maksimal dan menimbulkan kekhawatiran serius bagi pemerintah daerah.
Taufik menjelaskan bahwa kondisi TPA Bekotok tidak bisa lagi dijadikan solusi tunggal dalam menangani timbunan sampah. Lonjakan penduduk yang kini lebih dari 800 ribu jiwa dan meningkatnya aktivitas ekonomi membuat volume sampah terus bertambah setiap hari. Dengan rata-rata produksi 0,49 kilogram sampah per orang per hari, total timbunan tahunan diperkirakan bisa melebihi 144 ribu ton, menegaskan urgensi tindakan nyata dari pemerintah dan masyarakat.
“Kondisi ini menimbulkan persoalan serius yang harus segera kita tangani. Kita tidak bisa terus menimbun semua sampah di TPA Bekotok Kukar,” tegas Taufik saat membuka kegiatan Aksi Nyata Kelola Sampah di Kantor DLHK Kukar,belum lama ini.
Ia menegaskan warga dapat memulai dari hal sederhana, seperti memilah sampah organik dan anorganik, mengurangi plastik sekali pakai, dan menyimpan sampah dengan benar. “Simpan dan kelola dengan baik. Jangan dibuang sembarangan karena akan menambah beban TPA,” ujarnya, menekankan kesadaran individu sebagai kunci keberhasilan pengelolaan sampah.
Taufik juga menyoroti peran strategis perempuan, terutama ibu-ibu anggota Dharma Wanita dan PKK, dalam mendorong perubahan perilaku di lingkungan masing-masing. Kaum perempuan diharapkan menjadi teladan, mengingatkan warga yang masih membuang sampah sembarangan, dan mendorong gerakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat desa maupun kelurahan.
Selain itu, Sekdis DLHK Kukar menekankan implementasi pendekatan reduce, reuse, dan recycle, serta pengembangan bank sampah dan komposting rumah tangga. Program edukasi lingkungan terus digencarkan untuk memperkuat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mendukung target Kutai Kartanegara yang bersih, sehat, dan zerowaste.
Taufik optimistis, jika masyarakat mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan, TPA Bekotok dapat bertahan lebih lama dan beban lingkungan dapat dikendalikan. Ia menekankan bahwa masa depan TPA sangat bergantung pada perilaku warga hari ini, sehingga kesadaran individu dan aksi nyata menjadi kunci keberhasilan jangka panjang pengelolaan sampah di Kukar.
Adv/DLHK kukar

