October 6, 2025


Mediasiutama, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara meresmikan tiga posyandu baru dalam kunjungan kerja Bupati Edi Damansyah ke Kecamatan Kota Bangun Darat dan Kota Bangun pada Senin (7/4/2024).

Langkah ini menegaskan komitmen Pemkab Kukar dalam memperkuat layanan kesehatan dasar di pedesaan, khususnya untuk balita dan ibu hamil. Peresmian posyandu ini juga menjadi bagian dari upaya percepatan penanganan stunting di daerah.

Tiga posyandu yang diresmikan adalah Posyandu Berseri I di Desa Kota Bangun I, Posyandu Pinang Merah II di Dusun Sidomulyo, Desa Loleng, dan Posyandu Belayan I di Desa Muhuran. Ketiganya berdiri di atas bangunan seluas 54 meter persegi dan telah dilengkapi dengan sarana pendukung.

Peresmian dilakukan secara simbolis melalui pemotongan pita, penandatanganan berita acara, dan serah terima dari Kepala Dinas PMD Kukar Arianto kepada masing-masing pengurus posyandu.

Bupati Kukar Edi Damansyah hadir langsung dalam kegiatan ini bersama sejumlah pejabat, antara lain Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Muhammad Taufik, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman M Aidil, dan Plt Camat Kota Bangun Abdul Karim.

Dalam sambutannya, Edi menyampaikan ucapan selamat Idulfitri kepada masyarakat serta apresiasi atas antusiasme warga desa terhadap keberadaan posyandu.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Kukar, saya ucapkan mohon maaf lahir dan batin,” ujar Edi dalam kesempatan itu.

Ia juga menyoroti perjuangan kader posyandu yang selama ini telah menjalankan tugas mereka dengan segala keterbatasan. Edi mengenang masa lalu ketika kader hanya menggunakan alat ukur sederhana untuk memantau tumbuh kembang balita.

“Saya ingat dulu, kader posyandu menimbang balita pakai tajong, ukur panjang badan pakai meteran kain,” ungkapnya.

Menurut Edi, kondisi posyandu sekarang jauh lebih baik. Pemerintah telah melengkapi posyandu dengan bangunan representatif, peralatan digital, pelatihan kader, dan dukungan dana dari anggaran desa.

“Ini bagian dari realisasi program Kukar Idaman yang kami jalankan bersama Pak Rendi,” jelasnya, mengacu pada program revitalisasi posyandu di seluruh wilayah Kukar.

Bupati menegaskan bahwa posyandu memiliki peran strategis sebagai ujung tombak layanan kesehatan balita dan ibu hamil di desa. Ia berharap keberadaan posyandu dapat mendukung percepatan penurunan angka stunting.

“Posyandu harus jadi pusat layanan utama kesehatan balita dan ibu hamil, terutama di wilayah pedesaan,” tegas Edi.

Ia juga mengingatkan pentingnya periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dinilainya sebagai masa emas dalam pembentukan sistem tubuh, otak, dan kekebalan anak.

“Ini masa krusial, karena sistem tubuh, kognitif, dan kekebalan anak terbentuk pesat,” ujarnya menjelaskan urgensi perhatian pada masa awal kehidupan.

Menurut Edi, kader posyandu berperan penting dalam mendampingi keluarga dan memberikan edukasi gizi yang benar. Ia menyebut bahwa peningkatan kualitas kader sangat menentukan keberhasilan program kesehatan di tingkat desa.

“Kualitas kader yang terlatih akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat desa,” tuturnya.

Sebagai bentuk perhatian terhadap pemenuhan gizi anak, Bupati Edi juga menyerahkan bantuan makanan tambahan bagi balita secara simbolis. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang anak-anak di desa.

Kepala Dinas PMD Kukar Arianto mengatakan bahwa pembangunan posyandu tidak hanya soal fisik, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia dan dukungan berkelanjutan.

“Kami akan terus dampingi pengurus posyandu dan memastikan mereka mendapat pelatihan serta fasilitas yang memadai,” ujarnya.

Pemerintah desa juga dilibatkan dalam proses pengelolaan dan operasional posyandu. Dana desa diarahkan untuk mendukung kegiatan rutin, seperti penimbangan, penyuluhan gizi, hingga pemantauan tumbuh kembang anak.

Kepala Desa Kota Bangun I menyatakan komitmen untuk menjaga keberlangsungan posyandu dan mendukung kader melalui dana operasional desa.

“Kami siap menjaga fasilitas ini dan memastikan kader bekerja optimal. Ini bukan proyek sekali jadi, tapi investasi jangka panjang,” ujarnya.

Dengan peresmian tiga posyandu baru ini, Kukar menunjukkan bahwa upaya menurunkan stunting bukan hanya wacana, tetapi langkah nyata di lapangan. Pemerintah daerah berharap kolaborasi semua pihak bisa terus terbangun demi menciptakan generasi yang sehat dan unggul di masa depan.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *