Mediasiutama.com, Samarinda – Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mentari, Ibu Luki, menegaskan pentingnya sertifikasi bagi pemandu wisata outbound untuk meningkatkan profesionalitas dan daya saing destinasi wisata berbasis desa.
Hal ini ia sampaikan dalam sesi wawancara pada kegiatan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata outbound yang digelar Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (9/10) Pukul 08:00 Hotel Aston Provinsi Samarinda .
“Dengan adanya sertifikasi ini, kami sebagai pelaku wisata desa semakin percaya diri karena memiliki legalitas dalam memandu wisatawan. Ini bukan hanya soal pengakuan, tetapi juga peningkatan kualitas pelayanan,” ujarnya.
Bukit Mahoni, yang dikelola Pokdarwis Mentari di Desa Bangun Rejo, kini menjadi salah satu destinasi wisata alternatif yang mulai diminati masyarakat. Pengunjung dapat menikmati suasana alam yang sejuk, gazebo untuk bersantai, area peternakan lebah, hingga kebun buah-buahan.
Tak hanya itu, UMKM lokal juga hadir dengan berbagai kuliner khas Kalimantan Timur, menghadirkan pengalaman wisata yang lengkap dan bernilai ekonomi bagi warga setempat.
Akses menuju Bukit Mahoni juga dinilai strategis, hanya berjarak sekitar 30 kilometer dari Samarinda dengan jalan yang sudah beraspal mulus. Potensi ini, menurut Ibu Luki, akan semakin berkembang jika pemandu wisata lokal memiliki kapasitas yang terstandar nasional.
“Pemandu adalah sosok yang paling didengarkan wisatawan. Melalui briefing dan interaksi langsung, mereka menjadi agen perubahan yang mampu menanamkan kesadaran menjaga lingkungan, sabta pesona, hingga etika berwisata,” tambahnya.
Ia berharap peserta pelatihan mampu menjadi duta wisata desa yang tidak hanya mampu menghibur, tetapi juga mendidik wisatawan. “Harapan kami, Bukit Mahoni tidak hanya dikenal lokal, tetapi bisa bersaing di tingkat nasional. Dengan legalitas dan kompetensi, kami siap menyambut wisatawan dari mana pun,” tutupnya optimistis.(Yuliana W)
