Mediasiutama.com, Kutai Kartanegara – Pengadilan Agama (PA) Tenggarong terus menunjukkan kepeduliannya terhadap maraknya kasus pernikahan usia dini di Kabupaten Kutai Kartanegara (24/10)Pengadilan Agama Tenggarong.
Melalui program penyuluhan hukum dan sosial, lembaga peradilan ini aktif turun langsung ke sekolah-sekolah menengah untuk memberikan edukasi terkait dampak dan risiko dari pernikahan di usia muda.
Wakil Ketua Pengadilan Agama Tenggarong, Abdul Hamid, S.H.I., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu dan menjadi bagian dari upaya preventif lembaganya dalam mengedukasi generasi muda.
“Sudah, ya, kami sudah punya program seperti itu. Beberapa waktu lalu kami mendatangi salah satu Madrasah Aliyah untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya pernikahan dini,” ujar Abdul Hamid saat ditemui usai kegiatan Hari Santri di Tenggarong.
Ia menambahkan, edukasi yang diberikan tidak hanya menyangkut aspek hukum, tetapi juga menyentuh sisi sosial dan psikologis. Menurutnya, banyak remaja yang belum memahami konsekuensi hukum dan tanggung jawab berat yang muncul setelah menikah di usia muda.
“Kami sampaikan bahwa pernikahan bukan sekadar sah secara agama, tapi juga harus matang dari segi usia, emosi, dan ekonomi. Banyak kasus perceraian yang berawal dari ketidaksiapan ini,” terangnya.
Selain ke sekolah, Pengadilan Agama Tenggarong juga menggandeng berbagai pihak untuk memperluas jangkauan program edukasi tersebut. Abdul Hamid mengungkapkan pihaknya kini tengah menjalin koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
“Kami sudah berbicara dengan MUI. Mereka punya rencana untuk melakukan dakwah ke sekolah-sekolah, dan kami siap men-support kegiatan itu. Ini langkah kolaboratif agar pesan ini sampai ke masyarakat secara lebih luas,” jelasnya.
Melalui upaya ini, Pengadilan Agama Tenggarong berharap angka pernikahan dini di Kukar dapat ditekan, sekaligus menumbuhkan kesadaran hukum di kalangan pelajar mengenai pentingnya kesiapan mental dan sosial sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.(Yuliana W)
