Mediasiutama, Tenggarong – Kedai Bunda telah meraih tempat istimewa di hati masyarakat Tenggarong sejak resmi dibuka pada Januari 2024. Dimulai dengan langkah besar dari Asfarida Novianti yang meninggalkan profesinya sebagai tenaga pendidik, Kedai Bunda kini berkembang pesat, menyajikan soto Kutai dengan cita rasa autentik serta harga yang ramah di kantong.
Mengenai latar belakang perjalanan usahanya, Asfarida menceritakan bahwa keputusan untuk pindah jalur karir terjadi setelah ia memutuskan untuk resign dari dunia pendidikan.
“Saya merasa bahwa kuliner adalah panggilan hati saya. Jadi, setelah resign pada Januari 2024, saya mulai menjual berbagai jenis makanan, seperti burger, mie instan, gorengan, dan lalapan ayam, di depan rumah saya yang terletak di Jl. Jend. Sudirman,” ungkap Asfarida dengan penuh semangat.
Namun, titik balik besar terjadi ketika Kedai Bunda terpilih menjadi salah satu peserta yang berjualan di Simpang Odah Etam, sebuah event kuliner yang digagas oleh Bupati Kukar Edi Damansyah bersama Kukar Kuliner, Dinas Koperasi, dan Dinas Pariwisata.
“Kepercayaan ini mendorong saya untuk memutuskan menghadirkan menu yang lebih khas dan menggugah selera. Saya menghadirkan Soto Kutai, Kerupuk Mihun, dan Tempe Goreng sebagai menu unggulan,” terang Asfarida.
Soto Kutai yang disajikan di Kedai Bunda memegang peranan penting sebagai menu andalan. Menggunakan resep rumahan warisan turun-temurun dari neneknya yang sudah almarhumah, soto ini menggunakan bahan-bahan dan rempah khas Kutai.
“Soto Kutai memiliki kuah bening yang tidak terlalu kental, namun kaya rasa, sesuai dengan tradisi keluarga kami,” jelas Asfarida.
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, hanya Rp 20.000 per porsi, membuat soto ini menjadi favorit yang selalu ludes terjual pada setiap event yang diadakan. Selain soto, Kedai Bunda juga menawarkan menu pelengkap seperti Kerupuk Mihun dan Tempe Goreng dengan harga Rp 10.000 per porsi.
“Kerupuk Mihun dan Tempe Goreng ini menjadi pelengkap yang selalu dicari dan disukai oleh para pengunjung,” ujar Asfarida.
Event yang rutin diadakan setiap malam Minggu di Simpang Odah Etam menjadi tempat yang strategis bagi Kedai Bunda untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
“Alhamdulillah, setiap event yang kami ikuti selalu mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Penjualan kami selalu habis, dan kami sangat bersyukur atas dukungan yang terus mengalir,” tambahnya.
Kini, selain Simpang Odah Etam, Kedai Bunda juga hadir di berbagai event lainnya, seperti Pujasera dan Pestapore, yang semakin memperkenalkan produk mereka kepada khalayak luas.
“Kami sangat antusias bisa mengikuti event-event ini. Setiap kesempatan adalah peluang untuk memperkenalkan Soto Kutai kepada lebih banyak orang,” kata Asfarida dengan penuh semangat.
Sebagai pemilik, Asfarida memiliki harapan besar untuk perkembangan Kedai Bunda di masa depan.
“Harapan saya, kedepannya semakin banyak event yang bisa diikuti oleh UMKM di Kukar. Dengan begitu, peluang untuk memperkenalkan produk kami akan semakin banyak. Kami juga berharap Kedai Bunda terus berkembang dan membuka peluang kerja bagi masyarakat,” ujarnya.
Di akhir wawancaranya, Asfarida tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan usahanya.
“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati, Wakil Bupati, Kukar Kuliner, Dinas Koperasi, dan Dinas Pariwisata atas segala dukungannya. Semoga kami selalu diberkahi, diberikan kemakmuran, dan kesuksesan dalam usaha ini,” tutup Asfarida.
Adv/UMKM KUKAR