
Mediasiutama.com, Kukar – Festival Nasi Bekepor kembali digelar oleh Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) pada Senin (16/6/2025) pagi tadi. Tentu saja, festival yang sudah menginjak usia ke-6 ini, langsung menjadi daya tarik masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan sekitarnya.
Lusi, salah satu peserta asal Kecamatan Tenggarong ini menerangkan kalau Nasi Bekepor adalah makanan khas orang Kutai sejak dulu hingga sekarang. Ia pun menjelaskan cara membuat Nasi Bekepor tersebut secara langsung.
“Cara masaknya sangatlah unik, yaitu memasak dengan menggunakan kayu api namun cara memasaknya diputar-putar, hingga masaknya merata,” katanya pada Mediasiutama.
Beras yang diolah untuk memasak Nasi Bekepor, merupakan beras dari hasil panen di ladang atau beras gunung. Memasak nasi bekepor ini memakan waktu selama 20 menit hingga 30 menit.
Tidak hanya itu saja nasi bekepor, di masak dengan menu yg lengkap seperti menggunakan ikan bakar haruan, puyu, dan keli. Sedangkan sayurnya, menggunakan sayur asam, suah salai, terong bakar, kecombrang bakar, dan tebu telur. Ditambah dengan sambal terong asam khas Kutai.
Untuk diketahui, festival ini sudah terlaksana selama 6 tahun berturut-turut. Namun tidak hanya lomba memasak Nasi Bekepor saja, tapi ada juga lomba-lomba tradisional lainnya seperti lomba menyumpit, tarsul, dan ada juga hiburan lainnya.
Tentu saja, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Unikarta dalam mempertahankan budaya Kutai yang nyaris punah ini. Sehingga melalui festival Nasi Bekepor, diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan tentang budaya di Tanah Kutai sejak dulu sampai sekarang kepada pemuda pemudi di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di Kukar.
Sehingga kedepan festival Nasi Bekepor ini dapat dilaksanakan setiap tahun.
“Tujuannya untuk mengenalkan warisan budaya peninggalan nenek moyang kita ini. Kepada mahasiswa dan pemuda pemudi, khususnya di Kutai Kartanegara,” tutur Awang Rifani, Juri Lomba Festival Nasi Bekepor. (Yuliana W)