Mediasiutama.com, Rencana PT Pertamina (Persero) untuk menerapkan sistem barcode dalam pembelian BBM jenis Pertalite di seluruh SPBU Samarinda menuai tanggapan dari DPRD setempat. Wakil Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fahruddin, mengungkapkan keprihatinannya atas kesiapan masyarakat menghadapi perubahan ini.
Fahruddin menyoroti bahwa saat ini hanya dua SPBU di Samarinda yang telah menggunakan sistem barcode, dan kebijakan untuk memperluas sistem ini dapat menimbulkan masalah bagi pengguna yang belum terdaftar di aplikasi My Pertamina. “Ini bukan hanya tentang adaptasi teknologi, tetapi juga tentang ketersediaan dan aksesibilitas BBM bagi masyarakat,” kata Fahruddin.
Menurutnya, proses registrasi yang memakan waktu hingga 14 hari dan ketergantungan pada aplikasi dapat menjadi hambatan bagi sebagian pengguna. “Kami tidak ingin masyarakat terpaksa beralih ke Pertamax yang harganya lebih mahal karena keterbatasan akses ke Pertalite,” ungkapnya.
DPRD Samarinda berencana untuk menggelar RDP dengan Pertamina untuk membahas lebih lanjut tentang rencana ini. “Kami akan memastikan bahwa sistem baru ini diterapkan dengan mempertimbangkan kesiapan dan kebutuhan masyarakat,” tegas Fahruddin. (ADV/DPRD/SMD)