Mediasiutama,TENGGARONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memperkenalkan kolam filter sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan produksi ikan di wilayah yang sulit air. Kepala DKP Kukar, Muslik, menyatakan bahwa teknologi ini diharapkan dapat mengatasi kendala utama dalam budidaya ikan, yaitu keterbatasan sumber daya air.
“Kolam filter memungkinkan kita untuk mengelola air secara lebih efisien. Air yang digunakan dalam kolam ini akan terus diputar dan difilter untuk menjaga kualitasnya, sehingga memungkinkan budidaya ikan dalam kondisi yang sulit air,” jelas Muslik. Ia menambahkan bahwa teknologi ini juga membantu mengurangi bau yang biasanya dihasilkan dari kolam ikan konvensional.
Kolam filter ini dirancang untuk memanfaatkan berbagai jenis filter, termasuk jaring nelayan dan batu apung, untuk menjaga kebersihan air dan mendukung kesehatan ikan. “Kami menggunakan teknologi ini sebagai alternatif untuk daerah-daerah yang tidak memiliki akses ke sumber air yang melimpah, seperti di daerah pegunungan atau daerah yang jauh dari sungai,” tambah Muslik.
Program ini juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah, yang telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung implementasi kolam filter ini. “Untuk pembangunan kolam filter di Desa Margahayu, kami telah mengalokasikan anggaran sekitar 5 hingga 10 juta rupiah. Anggaran ini digunakan untuk pembuatan kolam, pembelian filter, serta pengadaan bibit ikan dan pakan,” kata Muslik.
Muslik menjelaskan bahwa kolam filter ini adalah bagian dari upaya besar untuk meningkatkan produksi ikan di Kukar. “Dengan adanya kolam filter, diharapkan produksi ikan di wilayah Kukar bisa meningkat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi ikan masyarakat dan mendukung program pencegahan stunting yang sedang digalakkan,” ujar Muslik.
Inovasi ini juga merupakan hasil dari aksi perubahan yang dikembangkan Muslik setelah mengikuti Diklat Pimpinan Tingkat III, yang mendapat dukungan dari Bupati Kukar dan Ketua PKK Kabupaten. “Kami berharap teknologi ini bisa menjadi model yang diterapkan di desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa, sehingga kita bisa meningkatkan produksi ikan dan mendukung kesehatan masyarakat secara lebih efektif,” tutup Muslik. (Adv/DKP KUKAR)