
Mediasiutama, Kutai Kartanegara – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Sebulu mengalami penurunan signifikan di awal 2025. Puskesmas Sebulu I bersama masyarakat terus memperkuat upaya pencegahan dengan meningkatkan kebersihan lingkungan.
Penurunan kasus ini tidak terlepas dari penerapan metode 5M, yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, Menghindari gigitan nyamuk, dan Memantau jentik. Metode ini dinilai lebih efektif dibandingkan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa tanpa menghilangkan sumber utama penyebaran penyakit.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Sebulu I, Evi Anarwati, menyatakan bahwa fogging bukan satu-satunya solusi dalam mengendalikan DBD.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, tetapi tidak mengatasi jentik. Oleh karena itu, kami lebih fokus pada pencegahan berbasis kebersihan lingkungan,” ujar Evi.
Ia menambahkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap kebersihan menjadi faktor kunci dalam menekan angka kasus DBD di wilayahnya.
Pada Januari 2025, Puskesmas Sebulu I mencatat hanya ada tiga kasus DBD. Dari jumlah tersebut, satu pasien dirujuk ke rumah sakit, sementara dua lainnya menjalani perawatan di puskesmas.
“Jika dibandingkan dengan Januari 2024, ketika terdapat 150 kasus, angka tahun ini menunjukkan kemajuan besar,” jelas Evi.
Penurunan drastis ini menunjukkan efektivitas program pencegahan yang dilakukan sejak awal tahun. Berbagai sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan agar bebas dari tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti.
Evi juga menegaskan pentingnya tindakan pencegahan tambahan seperti penggunaan kelambu, mengenakan pakaian panjang, dan memakai obat nyamuk.
“Kami terus mengedukasi masyarakat tentang cara melindungi diri dari gigitan nyamuk agar kasus DBD semakin berkurang,” katanya.
Selain itu, pemantauan jentik secara rutin dilakukan di berbagai tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, tempat penampungan air, dan pot tanaman.
“Kami berharap upaya bersama ini dapat mempertahankan tren penurunan kasus DBD di Sebulu,” harap Evi.
Dengan sinergi antara puskesmas dan masyarakat, Kecamatan Sebulu menargetkan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari DBD di masa mendatang.
Adv/Diskominfo Kukar