Mediasiutama.com, Tenggarong – Sebuah harmoni spiritual kini menggema di ruang-ruang kelas Kutai Kartanegara (Kukar), di mana 70 persen sekolah telah mengadopsi Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Inisiatif yang melibatkan para pelajar dalam pembelajaran Al-Quran ini telah menjadi bagian integral dari pendidikan di Kukar, menanamkan nilai-nilai keagamaan yang mendalam.
Dari 154 SMP negeri dan swasta yang tersebar di Kukar, 91 telah memasukkan GEMA ke dalam kurikulum mereka, menunjukkan komitmen kuat dalam pembinaan karakter siswa. Kusran dari Subkor Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, menyoroti pentingnya program ini yang telah berjalan sejak 2021. “GEMA telah menjadi tambahan pembelajaran yang berharga, terutama di sekolah-sekolah yang berbasis Madrasah,” ungkap Kusran pada Selasa (26/3/2024).
Program GEMA, yang merupakan bagian dari visi Bupati Kukar Edi Damansyah dan Wakil Bupati H Rendi Solihin, tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Program ini dirancang untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dalam proses pembangunan manusia yang unggul, produktif, dan modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai ketuhanan.
Strategi implementasi GEMA meliputi penguatan lembaga-lembaga keagamaan, penyediaan pusat kegiatan keagamaan yang representatif, dan mewajibkan sekolah untuk memasukkan pelajaran mengaji bagi siswa. Selain itu, program ini juga mencakup rehabilitasi rumah ibadah, memastikan bahwa setiap aspek kehidupan siswa di Kukar disentuh oleh nilai-nilai Qur’ani.
Kusran menambahkan bahwa Pemkab Kukar tidak akan berhenti sampai di sini. “Kami akan terus berupaya agar GEMA dapat diterapkan di setiap sekolah, dengan berbagai inovasi dan terobosan,” katanya. Rencana ke depan termasuk memberikan bantuan Al-Qur’an dan membangun masjid atau musala untuk memotivasi sekolah yang belum menerapkan GEMA.
Sariyani, Kepala SMP Negeri 3 Tenggarong, berbagi pengalaman positif sekolahnya dengan GEMA. “Kami telah melaksanakan GEMA setiap Jumat usai salat Duha sejak tahun 2020, dan ini telah membantu membentuk karakter siswa yang baik,” katanya. Sariyani juga menekankan bahwa kegiatan keagamaan seperti tilawati telah menjadi bagian dari kegiatan sekolah.
GEMA telah membuka jalan bagi siswa di Kukar untuk tidak hanya berkembang secara akademis tetapi juga spiritual. Program ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di Kukar, menciptakan generasi yang cerdas dan beriman.
(Adv/Diskominfo Kukar)