March 17, 2025


Mediasiutama, Kukar – Peternakan madu kelulut di Dusun Tani Baru, Desa Tani Harapan, mengalami perkembangan pesat. Produksi madu semakin meningkat berkat metode modern yang diterapkan oleh para peternak.

Masyarakat yang sebelumnya menggunakan cara tradisional kini mulai beralih ke teknik yang lebih efisien. Dengan inovasi ini, hasil panen menjadi lebih optimal dan pemasaran semakin luas.

Jumabir, Ketua Kelompok Ternak Madu Kelulut, mengungkapkan bahwa meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat madu membuka peluang besar bagi usaha ini.

“Dulu kami hanya memanen dalam jumlah kecil karena keterbatasan alat dan pengetahuan. Setelah mendapatkan pelatihan dan dukungan peralatan, produksi meningkat dan pemasaran lebih luas,” ujarnya.

Saat ini, kelompok ternak telah memiliki 30 anggota dengan 315 log madu yang tersebar di berbagai titik desa. Dengan metode yang lebih efisien, setiap log mampu menghasilkan 1–2 liter madu dalam dua kali panen setiap bulan.

Meski begitu, cuaca menjadi tantangan utama dalam produksi madu kelulut.

“Jika cuaca tidak menentu, lebah menjadi lebih pasif dan menyimpan lebih banyak cadangan makanan di sarang. Hal ini menyebabkan produksi menurun,” tambahnya.

Para peternak juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal yang turut berkontribusi dalam pemasaran. Sutra, perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT), mengatakan bahwa madu dari kelompok ternak ini mulai dikenal di pasar lokal.

“Madu kelulut memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan sakit tenggorokan. Saat pandemi COVID-19, permintaan meningkat tajam hingga kami kewalahan memenuhi pesanan,” tuturnya.

Selain komunitas lokal, PT. Kutai Energi juga turut mendukung peternak dalam edukasi dan peningkatan kualitas produksi. Parwito, Supervisor CSR (Ekonomi Kreatif) PT. Kutai Energi, menjelaskan pentingnya pemahaman teknik budidaya lebah hingga pemasaran produk.

“Kami terus memberikan dukungan agar kelompok ternak ini lebih mandiri. Kami juga melibatkan mereka dalam berbagai program, seperti expo dan Kaltim Ekspor oleh Bank Indonesia. Ada 14 pelaku usaha yang berhasil lolos hingga mendapat pelatihan serta pendampingan,” jelasnya.

Melihat prospek yang semakin menjanjikan, para peternak madu kelulut di Desa Tani Harapan berencana meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan pemasaran. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup alami, madu kelulut tidak hanya menjadi pilihan kesehatan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi para peternak.

Adv/Diskominfo Kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *