
Mediasiutama, Kukar – Pos pelayanan terpadu (posyandu) terus diperkuat sebagai garda terdepan dalam deteksi dini dan pencegahan stunting di Kutai Kartanegara (Kukar). Bupati Kukar, Edi Damansyah, menegaskan bahwa kader posyandu memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
“Dengan berbagai langkah dan kolaborasi bersama pemerintah, perusahaan, lembaga, pengurus PKK, serta kader posyandu, Kukar berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan,” ujar Edi Damansyah.
Ia menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, prevalensi stunting di Kukar mengalami penurunan yang cukup baik. Pada 2022, angka stunting tercatat 27,1 persen, kemudian turun menjadi 17,6 persen di 2023, dan kembali menurun menjadi 14,6 persen pada 2024.
Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak yang aktif dalam edukasi, sosialisasi, serta intervensi kesehatan yang dilakukan di tingkat posyandu. Menurutnya, posyandu menjadi ujung tombak dalam memantau tumbuh kembang anak sejak dini.
Saat meresmikan Posyandu Bunga Rampai III di RT 12, Dusun Bengkinang, Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Edi Damansyah mendorong kader posyandu untuk semakin aktif dalam memberikan layanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat.
“Posyandu ini harus menjadi semangat baru dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Saya berharap kader Posyandu Bunga Rampai III menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa posyandu bukan hanya tempat untuk menimbang bayi dan balita, tetapi juga sebagai pusat informasi kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, peran kader dalam memberikan pemahaman mengenai pola asuh, gizi, dan kesehatan ibu serta anak menjadi sangat penting.
“Saya minta para kader rutin melakukan deteksi dini terhadap berbagai risiko kesehatan, seperti memantau ibu hamil berisiko tinggi dan bayi dengan masalah gizi, termasuk stunting. Koordinasi dengan tenaga kesehatan juga harus diperkuat,” jelasnya.
Selain itu, Edi mengajak para kader posyandu untuk tidak hanya menjalankan rutinitas, tetapi juga berinovasi dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Inovasi dalam pola pendekatan serta penggunaan teknologi dalam pemantauan kesehatan bisa menjadi langkah maju dalam meningkatkan efektivitas posyandu.
Untuk memastikan program ini berjalan optimal, bupati meminta perangkat daerah terkait, seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, camat, serta pengurus PKK, untuk terus melakukan pembinaan terhadap kader posyandu di seluruh wilayah Kukar.
“Kolaborasi dan sinergi antarinstansi sangat penting dalam mendukung peningkatan layanan posyandu, agar kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dapat terus ditingkatkan,” tutupnya.
Adv/Diskominfo Kukar