November 5, 2025


Mediasiutama, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan imbauan kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah rumah tangga melalui empat langkah sederhana, sebagai upaya mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan kota.

Langkah ini diharapkan mampu menekan pencemaran lingkungan serta mendorong masyarakat memanfaatkan sampah sebagai sumber daya produktif. DLHK menekankan bahwa persoalan sampah yang sering dianggap sepele bisa berkembang menjadi masalah serius jika dibiarkan menumpuk, sedangkan pengelolaan yang tepat bisa menghasilkan manfaat bagi lingkungan dan kehidupan sehari-hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kukar, Slamet Hadiraharjo, menyampaikan bahwa salah satu hal penting dalam pengelolaan sampah rumah tangga adalah pemisahan sampah organik dan anorganik:

“Mencampur sampah organik dan anorganik itu bisa bikin limbah jadi berbahaya. Bayangin, sampah sayuran yang seharusnya bisa jadi kompos malah menghasilkan gas metana yang beracun,” tulis Slamet dalam imbauan resmi.

Ia menambahkan bahwa gas metana dari pembusukan sampah organik dapat mencemari udara sekaligus memperburuk krisis iklim, sementara sampah anorganik yang tidak dikelola dengan baik berpotensi mencemari tanah dan air, sehingga berdampak negatif pada kualitas hidup masyarakat.

DLHK Kukar merekomendasikan empat langkah praktis yang bisa diterapkan mulai dari rumah:

Pertama, mengurangi penggunaan produk sekali pakai atau barang yang berpotensi menjadi sampah.

Kedua, memanfaatkan kembali barang yang sudah dipakai untuk fungsi yang sama atau berbeda, seperti toples, kertas, atau kemasan lainnya.

Ketiga, memperbaiki barang yang masih layak digunakan agar tidak langsung dibuang.

Keempat, mendaur ulang produk menjadi barang baru sekaligus menyetorkan sampah yang telah dipilah ke bank sampah.

“Karena dari perubahan kecil, bisa muncul dampak besar. Dari rumah, kita bisa kendalikan krisis iklim,” tambah Slamet, menekankan pentingnya kebiasaan memilah sampah di tingkat rumah tangga.

Selain itu, DLHK mendorong masyarakat aktif bergabung dengan bank sampah terdekat. Dengan begitu, warga tidak hanya berperan menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memperoleh manfaat ekonomi dari sampah yang dikelola secara mandiri.

Ajakan itu ditutup dengan pesan yang sederhana namun penuh makna:

“Yuk, mulai dari diri sendiri! Pilah sampahmu. Kurangi limbahmu. Gabung ke bank sampah terdekat. Bumi butuh lebih banyak kamu yang peduli,” tutup Slamet.

Melalui langkah-langkah sederhana ini, DLHK Kukar berharap setiap rumah tangga dapat berkontribusi nyata dalam menciptakan Kutai Kartanegara yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan, sekaligus menjadi contoh pengelolaan sampah yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Adv/DLHK kukar

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *