
Mediasiutama.com, Tenggarong, – Mewujudkan kemandirian desa di Kutai Kartanegara (Kukar) membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Hal ini ditegaskan oleh Arianto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, pada Kamis (21/3/2024).
“Kolaborasi semua pihak dibutuhkan dalam mencapai kemandirian desa,” kata Arianto.
Kolaborasi pentahelix melibatkan lima pihak, yaitu:
• Pemerintah: sebagai pembuat kebijakan dan regulator.
• Akademisi: sebagai sumber pengetahuan dan teknologi.
• Swasta: sebagai penyedia modal dan investor.
• Masyarakat: sebagai pelaku utama pembangunan desa.
• Media: sebagai penyebar informasi dan edukasi.
Arianto mencontohkan peran BPD dan BUMDes sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun desa.
“BPD sebagai mitra pemerintah dapat membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di desa. Sedangkan BUMDes dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa,” paparnya.
DPMD Kukar terus mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mewujudkan kemandirian desa.
“Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, kami yakin desa-desa di Kukar dapat mencapai kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Selain itu, Arianto juga menyoroti pentingnya membangun ekonomi yang kuat di desa. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Perputaran keuangan yang aktif dan bergerak sangat diperlukan untuk membangun ekonomi desa yang kuat,” kata Arianto.
Di sisi lain, Arianto melihat peluang besar untuk mencapai kemandirian desa di Kukar. Potensi sumber daya alam dan budaya yang melimpah menjadi modal penting untuk dikembangkan.
Adv/DPMD Kukar